🌺 ﷽ 🌺


MENJAGA "KEWARASAN BUNDA" AGAR TETAP BAHAGIA


1. Fenomena stress dan depresi para ibu.

Saat ini, banyak ibu yang mudah marah, stress, depresi, bahkan ada yang berakhir dengan bunuh diri dan membunuh anaknya. Beberapa faktor menjadi *pemicu emosi ibu* bisa dari suami, anak, lingkungan sekitar, dan banyak hal lainnya yang akhirnya membuat ibu emosi, meledak dan kehilangan kesabaran.

Sistem hidup Kapitalis dan kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini diantaranya kenaikan harga BBM, juga menjadi salah satu hal yang mampu *mengaduk emosi para ibu*. Untuk itu, ibu harus memiliki ilmu dalam mengelola emosi dan rasa marah.

Marah adalah ekspresi emosi yang dirasakan saat seseorang menghadapi sesuatu yang tidak diinginkan. *Marah bisa diekspresikan melalui 2 jenis:*
1. *Bottling, yakni disimpan sendiri,* diam dan akhirnya meledak membahayakan diri.
2. *Brooding, yakni dikeluarkan dengan tidak terkendali* hingga mempermalukan diri sendiri.

Dalam pandangan Islam, *marah bisa menjadi haram dan bisa menjadi wajib.* Marah diwajibkan dalam perkara melihat kemungkaran untuk mengubahnya, selain dari itu, maka haram hukumnya bagi kita marah.

*Penyebab marah adalah:*
1. Aqidah lemah
2. Belajar dari orangtuanya (mencontoh, merasa hal tersebut wajar)
3. Innerchild
4. Ilmunya kurang
5. Sistem hidup Kapitalis

*2. Hubungan antara kondisi kejiwaan/psikis ibu dengan kebahagiaan dan kesuksesan anaknya.*

Marah dapat menyebabkan ketidakbahagiaan ibu. Tidak bahagianya ibu akan berpengaruh pada anaknya.

Menurut *penelitian di University of London terhadap 13.000 pasangan* dengan anak yang lahir tahun 2000-2001; Bahwa anak-anak dengan ibu bahagia memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dengan ibu tidak bahagia.

Ibu bahagia akan mampu merangsang tumbuhnya jaringan syaraf anak dengan lebih banyak yang akan menjadikan anak lebih cerdas, terutama pada 5 tahun pertama kehidupan anak.

*3. Cara agar menjadi pribadi tidak gampang marah.*

Agar ibu tidak terpancing emosi maka ibu harus meniatkan untuk berubah agar anak-anak menjadi anak yang shalih.
Beberapa hal yang dapat meredam agar ibu tidak marah:

1. Tarik nafas
2. Sabar
- *S* iap pada pukulan pertama.
- *A* llah yang diingat.
- *B* anyak bicara dengan Allah.
- *A* ction maksimal sesuai syariat.
- *R* oja’/tidak berputus asa kepada rahmat Allah.
3. Ngaji
4. Komunitas

*4. Makna bahagia.*

Bahagia yang harus dikejar adalah kebahagiaan yang hakiki, karena dengan inilah maka ibu akan merasakan bahagia yang sebenar-benarnya. Bahagia yang hakiki adalah bagaimana agar *Allah ridho*.

*Untuk meraih kebahagiaan hakiki, maka ibu harus melakukan 3S*;

*S* oleh amalnya.
Niatnya lillah dan sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah.

*S* yukur hatinya.
Pikiran apa yang sudah kita miliki, syukuri!
Jangan memikirkan/mempermasalahkan apa yang belum kita capai atau tidak kita rasakan.
- Alhamdulillah bisa bangun hari ini.
- Alhamdulillah ada uang di dompet hari ini.
- Alhamdulillah ada suami.
(Jangan selalu melihat kekurangan suami sehingga bawaannya sebel terus ke suami. Tapi fokuslah pada sisi kelebihan/kebaikan suami sekecil apapun.)

Alhamdulillah.. Alhamdulillah. Karena dengan kita bersyukur hati jadi senang dan Allah akan menambah nikmatNya, insyaAllah.

“... Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7).

*S* enyum bibirnya.
*Senyumlah meski dalam kondisi yang sedang tidak mood,* bete atau bahkan ketika ada hal yang memancing emosi.

*Tersenyum dengan rumus 2-2-7*;
Tarik bibir 2-2 cm ke kiri dan kanan seimbang selama 7 detik. Jangan 2 cm ditarik ke kiri saja atau ke kanan saja, jadi miring ga simetris. ( _mudah2n yang baca sedang tersenyum_).
Kenapa selama *7 detik?* Karena *hormon endorpin* yang membuat seseorang merasa senang dan bisa meningkatkan kekebalan tubuh ini akan *diproduksi oleh tubuh setelah 7 detik seseorang tersenyum.*

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Artinya: "Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu" (HR. Tirmidzi)

Menjadi ibu bahagia dan tidak mudah marah-marah akan dapat lebih mudah dilakukan apabila para ibu mengikuti kajian keIslaman secara rutin (intensif) setiap minggu. Karena ilmu adalah cahaya, di samping juga dengan mengikuti kajian, ada teman-teman yang bisa menguatkan dan saling mengingatkan.
________________

*Dirangkum dari Talks Show
Menjaga ‘Kewarasan’ Bunda Agar Tetap Bahagia dan Sukses Mendidik Ananda.
Narasumber : Ir. Hj. Dini Sumaryanti (Inspirator Orang Tua Hebat, Founder Komunitas Ibu Hebat)

🌺🌺🌺🌺🌺

Komentar

Postingan Populer