Menyambut Penaklukan Romawi Jilid II

Oleh : Siska Widyani Az.

Berdirinya Romawi pertama kali di kota Roma, Italia pada abad ke-8 SM. Selama kurun waktu berdirinya, mencakup zaman Kerajaan Romawi (753 – 509 SM), zaman Republik Romawi (509 – 27 SM), dan zaman Kekaisaran Romawi Barat sekitar (285 - 476 M) serta Kekaisaran Romawi Timur sekitar (285 - 1453). Wilayah kekuasaanya membentang di Eropa, Afrika Utara dan Asia. 

Pembagian Kekaisaran Romawi Barat dan Romawi Timur terjadi ketika Kaisar Diocletianus berkuasa yaitu 284–305. Romawi Barat berpusat di Roma, Italia. Sedangkan Romawi Timur berpusat di Nikomedia (Asia Kecil, wilayah Turki). Antara keduanya tedapat perbedaan sosiokultural. Romawi Barat menganut Kristen Katolik Roma dan berbahasa Latin, sementara Romawi Timur menganut Kristen Ortodoks dan berbahasa Yunani.

Pada abad ke-5 yaitu sekitar tahun 476 M, Romawi Barat runtuh. Sebutan Romawi Kuno adalah Romawi sejak berdirinya hingga jatuhnya Romawi Barat ini. Invasi oleh suku-suku Jerman, dan kelangkaan sumber daya melemahkan Kekaisaran Romawi Barat. Pembagian Kekaisaran Romawi menjadi dua bagian juga dianggap salah satu faktor dalam penurunannya. Faktor lainnya adalah meningkatnya ketergantungan pada tentara bayaran menyebabkan kekalahan militer yang selanjutnya menurunnya penaklukkan. Sejarawan Guy Halsell menulis, “Kekaisaran Romawi tidak terbunuh, juga tidak mati secara alami. Tapi mereka secara tidak sengaja bunuh diri”.

Pada masa Kaisar Constantinus I yang berkuasa sekitar tahun 306–337 M, ibukota Kekaisaran Timur dipindahkan ke Bizantium di Eropa dekat selat Bosporus. Kemudian namanya diganti menjadi Konstantinopel, bermakna "Kota Constantinus" atau disebut juga "Roma Baru.

Konstantinopel, ( bahasa Latin: Constantinopolis, bahasa Turki: قسطنطینیه, ) dulunya adalah ibukota Yunani kuno yang disebut Byzantium. Letaknya berbatasan dengan Benua Asia dan tidak jauh dari Benua Afrika. Kota ini menjadi pusat perdagangan dunia, dianggap sebagai kota terbesar dan termakmur di Eropa, sehingga menjadi kota terpenting di dunia pada era itu. Napoleon Bonaparte mengatakan, "Seandainya dunia ini adalah satu negara, maka Konstantinopel layak menjadi ibukotanya".

Konstantinopel memiliki peninggalan yang terkenal dengan nama Tembok Byzantium/Tembok Konstantinopel, yaitu rangkaian tembok pertahanan yang mengelilingi kota Konstantinopel. Terbentang dari laut Marmara sampai ke Tanduk Emas. Kekuatan tembok ini amat terkenal di masanya karena mampu menahan gempuran musuh. Terdapat pula benteng alam berupa tiga lautan yang mengelilinginya, yaitu selat Basphorus, laut Marmara dan Tanduk Emas yang dijaga dengan rantai besar. Sehingga sulit bagi kapal musuh untuk leluasa masuk kedalamnya.

Dari segi kekuatan militer, kota ini terhitung sebagai kota yang paling aman dan terlindungi, karena di dalamnya ada pagar-pagar yang tinggi menjulang, menara pengintai yang kokoh serta ditambah dengan serdadu Bizantium di setiap penjuru kota. Maka wajar jika wilayah itu sangat sulit untuk bisa ditaklukkan.


Romawi di Masa Rasulullah Saw.

Negara adidaya dimasa Rasulullah Saw adalah Romaw dan Persia. Kekaisaran Persia meliputi Asia Barat, Asia Selatan dan Asia Tengah. Sedangkan Kekaisaran Romawi pada masa jayanya, berdaulat atas kawasan pesisir utara Afrika, Mesir, kawasan selatan Eropa, sebagian besar kawasan barat Eropa, Jazirah Balkan, Jazirah Krimea, dan sebagian besar kawasan Timur Tengah, termasuk Syam, berikut sejumlah daerah di Mesopotamia dan Jazirah Arab. Kedua negara adidaya ini selama ratusan tahun berseteru dan saling meluaskan wilayah kekuasaannya. 

Bangsa Romawi, menjadi nama salah satu surat dalam Al Quran, Ar Rum. Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa ayat 1-7 surat Ar Rum turun ketika Sabur, Raja Persia  mengalahkan Romawi dan menguasai Syam. Orang-orang musyrik Quraisy merasa senang, sedangkan kaum muslim tidak suka dengan berita itu. Orang-orang musyrik menjumpai sahabat Nabi Saw. dan mengata­kan, "Sesungguhnya kalian Ahli Kitab dan orang Nasrani pun Ahli Kitab, sedangkan kami adalah orang-orang ummi. Dan saudara-saudara kami bangsa Persia (yakni dalam hal aqidah) beroleh kemenangan atas saudara-saudara kalian Ahli Kitab. Dan sesungguhnya jika kalian memerangi kami, pastilah kami pun akan beroleh kemenangan atas kalian." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: 

"Alif Lam Mim, Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat. dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan Bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, Karena pertolongan Allah, Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dian lah Maha Perkasa lagi Maha Penyayang." 
(QS. Ar-Rum : 1-5).

Seorang sahabat ra. menemui orang-orang kafir dan mengatakan kepada mereka, "Apakah kalian merasa gembira dengan kemenangan saudara-saudara kalian atas saudara-saudara kami, janganlah kalian bergembira dahulu, kelak Allah pasti akan membuat hati kalian tidak senang. Demi Allah, sesungguhnya Dia akan memenangkan bangsa Romawi atas bangsa Persia; hal ini telah diberitakan kepada kami oleh Nabi kami."
Maka setelah memasuki tahun ketujuh, Romawi berhasil mengalahkan Persi dan merebut kembali wilayah Syam. Imam At Tirmidzi meriwayatkan, "Maka ketika itu banyak sekali yang masuk Islam."


Janji Kemenangan Bagi Kaum Muslimin.

Dalam Sirah Nabawiyyah diceritakan, Al Barra' berkata, "Saat menggali parit di beberapa tempat kami terhalang oleh tanah yang sangat keras dan tidak bisa digali dengan cangkul. Kami melaporkan ini kepada Rasulullah saw. Beliau datang, mengambil cangkul dan bersabda, "Bismillah...", kemudian menghantam tanah yang keras itu dengan sekali hantaman. Beliau saw bersabda, "Alahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Syam, Demi Allah, aku benar-benar bisa melihat istananya yang bercat merah saat ini." Lalu Beliau saw menghantam untuk kedua kalinya bagian tanah yang lain. Beliau saw bersabda lagi, "Allahu Akbar, aku diberi tanah Persi. Demi Allah, saat ini pun aku bisa melihat istana Mada'in yang bercat putih." Kemudian Beliau saw menghantam untuk ketiga kalinya, dan bersabda, "Bismillah... " Maka hancurlah tanah atau batu yang masih menyisa. Kemudian Beliau saw bersabda, "Allahu Maha Besar, aku diberi kunci-kunci Yaman. Demi Allah, dari tempatku ini aku bisa melihat pintu-pintu gerbang Shan'a. (Diriwayatkan oleh Sunan An Nasa'i dan juga Imam Ahmad dalam Al Musnad).

Al-Irbad bin Sariyah meriwayatkan bahwa Nabi saw berkhotbah dihadapan kaum Muslimin, “Wahai manusia, tak lama lagi, kalian akan menjadi tentara di kirim ke pelbagai wilayah, yaitu tentara yang berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di Yaman”. Kaum muslimin menyambutnya dengan penuh suka cita. Mereka akan menjadi para pembebas, yang membebaskan wilayah-wilayah yang luas, dan nantinya menjadi bagian wilayah Islam, yang sudah dibebaskan. (HR. Ath-Thabrani dan al-Bazzaar).

Setelah peristiwa Perjanjian Hudaibiyah, sekitar 629 M, saat Kaisar Heraklius sedang menikmati kemenangannya atas bumi Syam yang baru saja direbutnya kembali dari Persia, sampailah sebuah surat padanya. Surat ini dibawa oleh Dihyah al-Kalbi ra., berbunyi : “Dengan nama Allâh, Pengasih dan Penyayang. Dari Muhammad, hamba Allâh dan utusan-Nya kepada Heraclius pembesar Romawi. Salam sejahtera bagi yang mengikuti petunjuk yang benar. Dengan ini saya mengajak Tuan untuk mengikuti ajaran Islam. Peluklah agama Islam, Tuan pasti akan selamat ! Peluklah Islam, Allâh Azza wa Jalla pasti akan memberi pahala dua kali kepada Tuan ! Kalau Tuan menolak, maka dosa orang-orang Arisiyin (Eropa) menjadi tanggungjawab Tuan. Katakanlah, “Wahai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak ada yang berhak kita ibadahi kecuali Allâh dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allâh”. jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allâh).” [QS. Ali Imran : 64 ]

Terkejut dengan isi surat yang sangat luar biasa itu, Heraklius bertanya kepada para pejabatnya tentang siapakah Muhammad itu. Saat itulah, Kaisar mendengar berita kedatangan sekelompok pedagang, diantara mereka ada Abu Sufyan dari Quraisy. Lalu Kaisar menyuruh agar orang-orang itu dibawa menghadap beliau dengan ditemani penerjemah. Waktu itu Abu Sufyan masih kafir. 

Lalu terjadilah dialog yang panjang tentang ciri-ciri kenabian Muhammad saw. Kisah ini diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Di akhir dialog dia menyimpulkan bahwa semua ciri-ciri nabi yang dijelaskan dalam kitab Injil, nabi yang mereka tunggu-tunggu ada pada diri Rasulullah saw. Lalu Heraklius mengatakan, “Jika benar apa yang engkau beritakan, maka dia (maksudnya Rasululkah saw ) kelak akan mampu menguasai wilayah yang dipijak oleh kedua kakiku ini. Saya yakin dia akan datang, namun saya tidak pernah menduga kalau dia berasal dari kalian.”

Heraclius berkata kepada Dihyah bin al-Kalbi, “Sungguh saya tahu bahwa temanmu itu adalah seorang nabi yang diutus. Nabi yang kami tunggu-tunggu dan nabi yang kami dapatkan (keterangannya) dalam kitab kami. Namun saya takut orang-orang Romawi akan membunuhku. Kalau bukan karena itu, tentu saya sudah mengikutinya.” 

Abu Sufyan berkata, sejak saat itu aku selalu merasa yakin akan kemenangan Nabi saw hingga akhirnya Allah menunjukiku untuk memeluk Islam.

Janji Rasulullah saw yang akhirnya melahirkan kisah yang cukup fenomenal adalah kabar pembebasan Konstantinopel. Rasulullah saw bersabda, 

«لَتُفْتَحَنَّ الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ فَلَنِعْمَ الْأَمِيرُ أَمِيرُهَا وَلَنِعْمَ الْجَيْشُ ذَلِكَ الْجَيْشُ»

 “Sungguh Konstantinopel pasti ditaklukkan, maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin penaklukkan itu dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu”. (HR. Imam Ahmad).

Dalam riwayat lain, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, ia berkata, ‘Ketika kami sedang menulis di sekitar Rasulullah saw beliau ditanya:
 أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية
Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma?’ Rasul menjawab, ‘Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.’ Yaitu: Konstantinopel’.” (HR. Ahmad)


JanjiNya Pasti

Satu per satu apa yang diucapkan Rasulullah saw akhirnya terbukti. 

- Yaman di bawah kekuasaan Islam setelah Badzan bin Sasan penguasa saat itu bersyahadat diikuti rakyatnya. Peristiwa ini terjadi setelah Badzan mendapat berita dari Persi bahwa Kisra telah dibunuh anaknya sendiri. Jauh hari sebelum datangnya utusan Persi ini, Badzan sudah mengetahuinya dari utusan yang dikirimnya untuk menemui Rasulullah saw. Allah SWT mewahyukan kepada Rasulullah saw tentang peristiwa pembunuhan ini.

- Persi ditaklukan melalui Perang Qadisiyah pada abad ke-14 H atau sekitar 636 M. Tentara Islam menyeberangi sungai dengan keyakinan mampu menguasai kota dan dapat mengusir mereka yang ketakutan. Dibawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqqash ini, tentara Islam dapat dengan mudah memasuki kota. Tentara Islam kemudian bergerak menuju Istana Putih, tempat Istana Kisra berada. Masuklah Sa’ad ke dalam istana tersebut dengan merendah dan tunduk kepada Allah Ta’ala sambil membaca firman Allah Ta’ala: “Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan, juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah, dan kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati disana, demikianlah, dan Kami wariskan (semua) itu kepada kaum yang lain. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka, dan mereka pun tidak diberi penangguhan waktu.” 
[QS.Ad Dukhaan 44: 25-29]

Sa’ad juga mengumandangkan adzan sebagai bukti bahwa kalimat tauhid telah ada di dalam istana itu. Dia juga memadamkan api yang telah menjadi sesembahan orang-orang majusi serta mendirikan shalat berjamaah ditempat itu. Pada penyerangan ini, tentara Islam berhasil memperoleh harta ghanimah yang sangat banyak, sehingga seperlima dari keseluruhan harta tersebut dikirimkan ke Madinah. Ketika Umar radhiyallahu ‘anhu melihat harta rampasan tersebut dia berkata, “Mereka telah menyiapkan harta sebanyak ini pastilah untuk tujuan kemakmuran.” Maka Ali berkata kepada Umar, “Sungguh engkau telah menjaga kebersihan dirimu dari gila harta, maka rakyatmu pun melakukan hal yang sama. Tetapi seandainya dirimu berprilaku mewah, maka tentu mereka pun akan menirunya.”

- Adapun penaklukan wilayah Syam yang dikuasai Romawi, terjadi melalui perang Yarmuk pada tahun 636 M, 4 tahun setelah wafatnya Rasulullah saw. Beberapa sejarawan dunia menyebut petang inu sebagai salah satu pertempuran penting dalam sejarah dunia. Karena kemenangan tentara Daulah Islam di sini menjadikannya gelombang besar pertama penaklukan di luar wilayah Arab.

Ketika Heraclius yang tengah berada di Antiokia mendengar kemenangan tentara Muslim, dia berkata, "Selamat tinggal Suriah, provinsiku yang indah. Kau adalah seorang musuh sekarang", dan dia meninggalkan Antiokia menuju Konstantinopel.

- Penaklukan Konstantinopel, menjadi suatu yang sangat fenomenal dalam sejarah.
Seorang sahabat ra., Abu Ayyub al-Anshari (44 H) pada masa Khalifah Yazid bin Muawiyyah bin Abu Sufyan adalah orang yang pertama kali ingin merealisasikan janji Allah tersebut. Lalu Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (98 H) pada masa Kekhalifahan Umayyah, Khalifah Harun al-Rasyid (190 H) masa Kekhalifahan Abasiyyah, Sultan Beyazid I (796 H) dari Kesultanan Utsmani, Sultan Murad II (824 H) juga di masa Kesultanan Utsmani tercatat dalam usaha penaklukan Konstantinopel. Baru setelah sekitar 825 tahun kemudian, atas izin Allah, Sultan Muhammad bin Murad (Mehmed II) atau Muhammad Al Fatih dan pasukannya bisa menaklukkan Konstantinopel.

Ketika penaklukan itu Muhammad Al Fatih baru berusia 21 tahun lebih 2 bulan (Kalender Masehi - sekitar 22 tahun Kalender Hijriyah). Hafal Al-Qur’an sejak belia, menguasai delapan bahasa dan berbagai bidang keilmuan yang ada pada zamannya. Tidak pernah meninggalkan sholat jamaah sebagaimana dia juga perintahkan ke seluruh prajuritnya. Juga tidak pernah meninggalkan shalat rawatib dan sholat malam sejak dia balig. 

Konstantinopel bukanlah kota yang mudah ditaklukkan. Karena memiliki sistem pertahanan yang sangat maju pada zamannya, yaitu tembok yang luar biasa tebal dan tinggi. Tingginya sekitar 18 m sebanyak 3 lapis, tidak ada satupun teknologi yang dapat menghancurkan dan menembus tembok ini pada masa lalu. Dan untuk inilah Al-Fatih menugaskan khusus pembuatan senjata yang dapat mengatasi tembok ini.

Setelah mempersiapkan meriam raksasa yang dapat melontarkan peluru seberat 680 kg, Al-Fatih lalu mempersiapkan 250.000 total pasukannya yang terbagi menjadi tiga, yaitu pasukan laut dengan 400 kapal perang menyerang melalui Laut Marmara, kapal-kapal kecil untuk menembus Selat Tanduk Emas, dan sisanya melalui jalan darat menyerang dari sebelah barat Konstantinopel. Awal penyerangan ini dilakukan pada tanggal 6 April 1453, yang terkenal dengan The Siege of Constantinple.

Sampai tanggal 21 April 1453 tidak sedikitpun tanda-tanda kemenangan akan dicapai pasukan Al-Fatih, lalu akhirnya mereka mencoba suatu cara yang tidak terbayangkan kecuali oleh orang yang beriman. Sebanyak 70 kapal Al-Fatih dipindahkan dari Selat Bosphorus ke Selat Tanduk, mendaki Pegunungan Galata menggunakan landasan kayu yang dilumuri minyak binatang. Menempuh jarak kurang lebih 16 km hanya dalam waktu satu malam. Yilmaz Oztuna di dalam bukunya Osmanli Tarihi menceritakan salah seorang ahli sejarah tentang Byzantium mengatakan: “Kami tidak pernah melihat dan tidak pernah mendengar sebelumnya, sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini. Muhammad Al-Fatih telah mengubah bumi menjadi lautan dan dia menyeberangkan kapal-kapalnya di puncak-puncak gunung sebagai pengganti gelombang-gelombang lautan. Sungguh kehebatannya jauh melebihi apa yang dilakukan oleh Alexander yang Agung,”

Ketika melihat kemenangan sudah dekat, Muhamamad Al-Fatih mengumpulkan para pasukannya lalu berkhutbah didepan mereka: “Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah saw telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran.

Akhirnya, pada tanggal 29 Mei 1453 setelah pengepungan selama 54 hari Konstantinopel berhasil ditaklukkan. Bendera hitam putih bertuliskan kalimat tauhid berkibar di atas benteng dan Sultan Muhammad Al Fatih menginjakkan kaki di gerbang masuk Konstantinopel untuk pertama kalinya.

Konstantinopel telah takluk. Posisi yang mulia dalam bisyarah rasulullah telah ditempati oleh Muhammad al-Fatih. Penaklukan kota Roma hanya menunggu waktu dan posisi kemuliaan itupun akan ditempati oleh satu orang. Tetapi ada satu bisyarah lagi yang Rasulullah saw sampaikan pada kita.

تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”. (HR. Ahmad)

Kemenangan bukan hanya soal kekuatan, namun yang lebih penting dari itu adalah "keutamaan" yaitu taqwallah dan taqarrub ilallah. Apa yang disampaikan Khalifah Umar ibn Khattab ra. kepada panglima perangnya Sa'ad bin Abi Waqqash ketika hendak membuka negeri Persia, patut menjadi renungan buat kita ;

“Amma ba'd. Maka aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang besertamu untuk selalu takwa kepada Allah dalam setiap keadaan. Karena, sesungguhnya takwa kepada Allah adalah sebaik-baik persiapan dalam menghadapi musuh dan paling hebatnya strategi dalam pertempuran.

Aku perintahkan kepadamu dan orang-orang yang bersamamu agar kalian menjadi orang yang lebih kuat dalam memelihara diri dari berbuat kemaksiatan dari musuh-musuh kalian. Karena, sesungguhnya dosa pasukan lebih ditakutkan atas mereka daripada musuh-musuh mereka dan sesungguhnya kaum muslimin meraih kemenangan tidak lain adalah karena kedurhakaan musuh-musuh mereka terhadap Allah. Kalaulah bukan karena kedurhakaan musuh-musuh itu, tidaklah kaum Muslimin memiliki kekuatan karena jumlah kita tidaklah seperti jumlah mereka (jumlah mereka lebih besar) dan kekuatan pasukan kita tidaklah seperti kekuatan pasukan mereka. Karenanya, jika kita seimbang dengan musuh dalam kedurhakaan dan maksiat kepada Allah, maka mereka memiliki kelebihan di atas kita dalam kekuatannya, dan bila kita tidak menang menghadapi mereka dengan "keutamaan" kita, maka tidak mungkin kita akan mengalahkan mereka dengan kekuatan kita.

Ketahuilah bahwa kalian memiliki pengawas-pengawas (para malaikat) dari Allah. Mereka mengetahui setiap gerak-gerik kalian karenanya malulah kalian terhadap mereka. Janganlah kalian mengatakan, "Sesungguhnya musuh kita lebih buruk dari kita sehingga tidak mungkin mereka menang atas kita meskipun kita berbuat keburukan." Karena, berapa banyak kaum-kaum yang dikalahkan oleh orang-orang yang lebih buruk dari mereka. Sebagaimana orang-orang kafir Majusi telah mengalahkan Bani Israil setelah mereka melakukan perbuatan maksiat. Mintalah pertolongan kepada Allah bagi diri kalian sebagaimana kalian meminta kemenangan dari musuh-musuh kalian. Dan aku pun meminta hal itu kepada Allah bagi kami dan bagi kalian."

Semoga semakin memotivasi kita untuk memaksimalkan peran dalam proses mewujudkan bisyarah Rasulullah Saw, Khilafah 'ala minhajin nubuwwah dan penaklukan رومية /Roma. InsyaAllah. Allahu Akbar.

Wallahu a'lamu bisshawab



Dikutip bari berbagai sumber ;

Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir (Terj.), Penerbit Insan Kamil, Cet.2, 2016.

Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfury,  Sirah Nabawiyyah,  Pustaka Al Kautsar,  1997.

Wikipedia.org

https://sejarahlengkap.com/dunia/sejarah-konstantinopel

-https://www.islampos.com/sepucuk-surat-dari-nabi-untuk-heraklius-68527/

Read more https://almanhaj.or.id/4248-surat-dakwah-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam-kepada-para-penguasa-dan-raja-kafir.html

-https://m.eramuslim.com/berita/dunia-islam/kemenangan-islam-akhir-zaman-berasal-dari-syam-irak-dan-yaman.htm#search

https://m.kiblat.net/2018/01/28/pembebasan-roma-nubuat-nabi-yang-belum-terwujud/#search

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/16/10/04/oehjj5313-jatuhnya-konstantinopel-dan-prediksi-rasulullah

https://www.kisahislam.net/2016/06/07/pembebasan-madain-tahun-14-hijriyah/

https://m.kiblat.net/2017/08/23/constantinopel-has-fallen-rahasia-kemenangan-muhammad-al-fatih/#menu

http://geraidinar.com/index.php/using-joomla/extensions/components/content-component/article-categories/84-gd-articles/umum/1101-out-of-box-strategy-kapal-yang-bisa-mendaki-bukit

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://felixsiauw.com/home/muhammad-al-fatih-secrets-revealed/&ved=2ahUKEwi4_5bU3qXnAhVZbSsKHfUcC1sQFjAEegQIARAB&usg=AOvVaw1ltHmw_GMRkqESuhTxIQUE


Komentar

Postingan Populer