Bergeraklah Untuk Hal yang Mulia.
@siskaibnataz

Mahasiswa bergerak. Bergeraklah yg terarah. Jelas arah perubahannya. Jangan seperti reformasi dulu. Sekedar menurunkan penguasa, namun setelah itu kondisi malah makin parah.

Bila diagnosa benar, bisa ditentukan obat yang tepat untuk kesembuhan. Bila benar mengidentifikasi akar masalah, akan di dapat solusi yang tepat.

Masalah sekarang bukan hanya soal siapa yang memimpin. Sekaratnya kondisi saat ini lebih karena sistem yang tak memanusiakan manusia. Bukan hanya di negeri ini, tapi di semua belahan dunia.

Kapitalis sama rusak dan bahayanya dengan Komunis. Kapitalis mengakui agama, tapi menolak bila aturan agama masuk ke kancah bernegara (sekuler). Mengapresiasi umat Islam yang menjalankan rukun Islam dan berakhlakul karimah. Namun phobia dan "beringas" saat umat Islam bicara syariah dalam pengaturan urusan rakyat dan negara.

Padahal, adil dan makmur bagi seluruh rakyat hanya bisa menjadi kenyataan bila Islam secara sempurna di ambil sebagai ideologi dan sumber aturan negara.

Mengapa harus aturan Islam? Karena ideologi selain Islam sudah terbukti gagal total. Agama samawi selain Islam tak punya aturan bagaimana mengatur rakyat dan negara. Islam punya.

Alasan kemajemukan (pluralitas) ? Pluralitas sudah ada sejak berdirinya negara Islam pertama di Madinah yang dipimpin Rasulullah saw. Suku, ras dan keyakinan yang berbeda. "Laa ikraha fidiin", tak pernah Islam memaksa seorang menjadi muslim. Namun "Lakum diinukum waliyadiin" bukan berarti mengesampingkan Syariah Islam karena ada penduduk yang tidak beragama Islam.

Sampai sekitar 1300 tahun tetap berdiri peradaban Islam dalam sistem Khilafah ini. Kemakmuran dan kesejahteraan bukan hanya dinikmati umat Islam, tapi juga orang-orang kafir dalam wilayah daulah. Daulah Khilafah menjadi adidaya. Dunia barat berkiblat padanya. Tentaranya mampu menggentarkan masyarakat Eropa. Ini real, nyata.

Sementara, adik dan makmur dalam atmosfir Kapitalis-Sekuler-Demokrasi benar-benar fatamorgana. Sejak kemunculannya sekitar abad ke-16 di Eropa, makmur sejahtera hanya milik segelintir orang saja. Kesenjangan kaya-miskin sudah jadi khas nya.

Kapitalis Sekuler membuat manusia tak dekat dengan penciptaNya. Tak memahami kalamNya. Hidup tak sesuai aturanNya. Segala sesuatu yang tak mengikuti aturan dipastikan akan kacau dan berantakan.

Bila untuk sebuah perubahan, maka arahkanlah perubahan ini untuk sesuatu yang bernilai tinggi. Merealisasikan aturan Allah SWT secara kaffah sempurna di bumiNya. Tempat kita tinggal dan menikmati berbagai rezeki di dalamnya.

Wallahu a'lamu.

Kota Hujan, 240919


Komentar

Postingan Populer