Memadamkan cahayaNya, Kena Akibatnya


Lisan mereka ingin memadamkan cahayaNya. Namun siapa yang menyangka ternyata menjadi blunder dan kekalahan telak buat mereka.

#Peristiwa Al Maidah, diserunya rakyat agar jangan bawa-bawa ayat ; Umat marah hebat dan tambah terpikat pada ayat-ayat Syariat.

#Mereka bully da'i-da'i yang menebar aroma kritik penguasa negeri ; Da'i malah semakin dicari dan dinanti, followernya bertambah di dunia maya, konten ceramahnya di share di banyak media.

#Mereka sweeping bendera bertuliskan "Laa ilaha illallah" ; Makin banyak yang pengen punya itu bendera dan kini sering berkibar dengan ukuran raksasa.
Tuuhh kaaan... ?

#Mereka sidangkan para ulama, dikiranya akan membungkam dan memberi pelajaran pada mereka yang sering "bersuara" ; Ternyata...lihatlah bagaimana umat membela ulamanya dan mengecam penangkapannya.

#Mereka intai konten-konten yang mencurigakan yang dianggap mengancam kedudukan. ; Tumbuh penulis-penulis dadakan bagai jamur di musim hujan, karena ingin menyampaikan kebenaran dan melawan kezhaliman.

#Puisi "Tak Tahu Syariat" yang menyuarakan konde lebih indah dari cadar, kidung lebih indah dari adzan. ; Konde pun terjerembab berganti semaraknya hijab. Mungkin kedepan masjid-masjid dilengkapi perangkat hebat, sehingga bagimanapun suara yang ber-adzan outputnya akan terdengar merdu syahdu. :-)

#Menyamakan pemimpinnya dengan Umar bin Khatab. ; Endingnya, Indonesia mentertawakanya dan Dilan pun semakin jatuh pamornya
Kasian kaaan...? Makanya jangan gituh atuh...

Ittaqillah... Bertaqwalah pada Allah !

Mungkin ini sinyal kebangkitan umat yang semakin dekat.
CAHAYA ISLAM itu semakin ingin dipadamkan maka akan semakin BENDERANG, karena Islam Diinullah, dari Maha Pencipta dan Maha Pengatur jagat raya.

"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai."
(QS. At-Taubah [9] : 32)

Aahhh... Indahnya dunia bila dijalankan syariatNya dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan negara.

Wallahu a'lamu.

_Siska Ibnaz_

Komentar

Postingan Populer